Beranda | Artikel
Bertemu dengan Allah Membawa Keimanan Tanpa Keraguan
Selasa, 18 Januari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Bertemu dengan Allah Membawa Keimanan Tanpa Keraguan merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 13 Jumadil Akhir 1443 H / 16 Januari 2022 M.

Kajian Hadits Bertemu dengan Allah Membawa Keimanan Tanpa Keraguan

Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu, dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang meninggal dalam keadaan ia berilmu (yakin) bahwasanya tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, maka ia pasti masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Disini menunjukkan ﺑﺸﺎﺭﺓ ﻋﻈﻴﻤﺔ (kabar gembira yang sangat agung) bagi siapa yang meninggal diatas Laa Ilaaha Illallah. Dimana dia benar-benar memahami apa yang diinginkan oleh kalimat Laa Ilaaha Illallah. Adapun orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah tanpa memahami maknanya lalu kemudian melakukan pembatal-pembatalnya berupa kesyirikan, maka ini tidak bermanfaat ucapan Laa Ilaaha Illallah-nya.

Oleh karena itulah para ulama mengatakan bahwa syarat Laa Ilaaha Illallah yang paling pertama adalah berilmu tentang Laa Ilaaha Illallah. Dasarnya adalah hadits yang kita bahas ini.

Lihat juga: Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illallah

Maka dari itu kewajiban kita adalah untuk memahami betul tentang apa itu makna Laa Ilaaha Illallah, ini sangat dasar sekali. Siapapun yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah pahami betul-betul, tidak cukup sebatas mengucapkan Laa Ilaaha Illallah tanpa kita memahami maknanya, tanpa mengamalkan konsekuensinya. Bahkan tidak diterima Laa Ilaaha Illallah apabila apabila seseorang jatuh kepada pembatal-pembatal Laa Ilaaha Illallah.

Konsekuensi Laa Ilaaha Illallah

Laa Ilaaha Illallah berkonsekuensi, yang pertama hanya menetapkan bahwa Ilah yang paling berhak disembah hanyalah Allah. Yang kedua, tidak mengakui semua yang disembah selain Allah. Semua yang disembah selain Allah wajib kita kufur kepadanya. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam FirmanNya:

فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ

“Siapa yang kafir kepada Thaghut (semua yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah…” (QS. Al-Baqarah[2]: 256)

Inilah makna Laa Ilaha Illallah; Laa Ilaha adalah nafiyah (meniadakan) semua yang disembah selain Allah, sedangkan Illallah adalah itsbat (menetapkan) bahwa Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan diibadahi. Maka ibadah hanyalah untuk Allah. Siapa yang memalingkan ibadah kepada selain Allah, maka hakekatnya dia telah berbuat kesyirikan.

Contoh ibadah adalah doa. Orang yang berdoa kepada selain Allah, seperti orang yang minta kepada mayat yang ada di kuburan, atau orang yang berdoa kepada patung, maka sungguh ia telah berbuat syirik.

Di antara contoh ibadah adalah berharap. Siapa yang menggantungkan pengharapannya kepada selain Allah, sungguh ia telah berbuat syirik. Di antara macam ibadah adalah takut. Siapa yang takut kepada selain Allah untuk memberikan padanya mudharat dan dia yakini bahwa sesuatu itu bisa memberikan mudharat tanpa izin Allah, maka dia telah berbuat syirik.

Maka orang yang takut untuk dimudharati oleh pohon, lalu Antum bilang “permisi” atau mengklakson dengan anggapan agar tidak celaka, kesambet dan yang lainnya, ini namanya minta perlindungan kepada selain Allah. Padahal yang bisa memberikan mudharat hanya Allah. Kenapa tidak berlindung sama Allah? Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan:

مَن نزل مَنْزِلًا فقال : أعوذُ بِكلماتِ اللهِ التَّامَّاتِ من شرِّ ما خَلقَ ، لَم يَضرَّهُ شَيءٌ حتى يَرْتَحِلَ مَن مَنْزِلِه.

“Siapa yang singgah di suatu tempat kemudian ia mengucapkan: ‘Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah dari keburukan apa yang Allah ciptakan,’ maka ia tidak akan dibahayakan oleh apapun juga sampai ia meninggalkan tempat tersebut.” (HR. Muslim)

Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian Hadits Bertemu dengan Allah Membawa Keimanan Tanpa Keraguan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51308-bertemu-dengan-allah-membawa-keimanan-tanpa-keraguan/